Oleh: Redo Rizaldi | Januari 31, 2008

Kincir Air Ismun


Selokan Bisa Jadi Sumber Listrik

27/01/2008 09:48:28

SELOKAN Mataram mempunyai potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan berupa pembangkit tenaga listrik dengan kincir roda air atau Kincir Ismun. Kincir ini dikembangkan oleh Ir Ismun Uti Adan alumni Fakultas Teknik (FT) UGM atas dorongan Prof Dr Ir Indarto MSc yang waktu itu Ketua Jurusan di FT-UGM sekarang Dekan FT-UGM.
Menurut Ismun, tahun 2001-2002 Prof Indarto dan FT-UGM mencarikan dana riset melalui Riset Unggulan Terpadu (RUT) VIII FT-UGM. Pada tahap I melakukan riset laboratorium diikuti tahap II riset lapangan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Pada ujicoba pertama di Sungai Kapuas itu ternyata gagal. ”Untung pada waktu itu tidak disaksikan Bupati atau Gubernur,” ujar Ismun Uti Adan, Sabtu (26/1).

Kegagalan itu tidak menyurutkan semangat riset dan saat merenung itu Ismun melihat jendela nako rumahnya yang kemudian menjadi inspirasi Kincir Ismun yang kemudian mendapat hak paten nomor ID 0007984. Sambil berdoa kepada Allah SWT akhirnya kincir roda air sudu bergerak terwujud dan sudah diuji coba di Selokan Mataram. Tepatnya di Dusun Kadipiro, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Sleman.
Kincir roda air sudu bergerak ini berdiameter 4×5 meter ini menghasilkan tenaga listrik 5.000 watt. Semakin besar diameter kincir semakin besar tenaga listrik yang dihasilkan. Semakin deras arus yang menggerakkan roda air ini, tegangan listriknya meninggi. Kincir roda air sudu bergerak dengan sistem ‘nako’ temuan baru, artinya sudu (lembaran atau lempengan seng-logam) itu menutup ketika tertimpa arus.
Pada saat sudu berputar yang terlepas atau bergerak (seperti nako) itu terlepas atau kawir-kawir, sehingga tidak membawa beban yang mengakibatkan perputaran roda air lebih ringan dan lancar. Ismun mengaku riset itu dilakukan sudah lama ketika masih tinggal di daerah asalnya, Kalimantan Barat dan baru berhasil pada 2004 setelah mengalami berbagai kegagalan.

Uji coba yang dilakukan di Dusun Kadipiro menghasilkan pembangkit listrik 5.000 watt. Keberhasilan itu atas dukungan seluruh warga dusun dengan gotong royong. Untuk mendapat arus listrik yang lebih besar, masyarakat berusaha membuat aliran air Selokan Mataram fokus pada roda air, sehingga berputar lebih kencang dengan menghasilkan tenaga pembangkit lebih besar.
Masyarakat Desa Margodadi yang diwakili kepala desanya berharap Selokan Mataram yang melintasi Desa Margodadi ini tak sekadar untuk ujicoba, tetapi kincir roda air sudu bergerak ini benar-benar dipasang di Selokan Mataram, sehingga memberi manfaat bagi masyarakat di desa ini. Kincir air ini merupakan energi terbarukan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.

”Kalau kincir angin sudah lazim, tetapi untuk kincir air di dunia mana pun belum ada, sehingga pejabat yang mengurus hak paten inipun dengan supercepat mengusahakan hak paten untuk kincir roda air ini. Karena tidak punya biaya untuk mendapat hak paten diberi gratis, dan untuk kincir air diameter 4×5 meter ini menghabiskan dana Rp 350 juta,” ujar Ismun.
Dekan FT-UGM Prof Indarto ketika menyaksikan ujicoba kincir air menanggapi permintaan warga agar mendapat kincir air akan diusahakan lewat pengabdian kepada masyarakat kerja sama dengan Pemkab Sleman dan PLN. Kincir air Fakultas Teknik UGM ini menurutnya pesanan dari Pemprop Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. (Adhisoepa)-b

Source : http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=150576&actmenu=35

Meski pun di ragukan oleh beberapa pihak ke orisinil an nya, Karya cipta Pak Ismun yang sudah di patenkan ini, patut di beri kredit lebih terutama bagi saya pribadi.

karena saya mengenal beliau dengan ambisi kincir air nya ini jauh dari tujuh tahun yang lalu ketika di awal-awal saya menjadi mahasiswa di Yogyakarta.

Beliau adalah putra asli daerah kampung halaman saya, Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat. Mungkin terlecut oleh kondisi kampung tempat ia dilahirkan di Desa Tanjung Pura yang masih belum di aliri listrik. Setiap ada acara anjangsana dengan mahasiswa Kalimantan Barat asal Kabupaten Ketapang, tak jenuh-jenuh hampir di setiap tahun ia terus bercerita panjang lebar tentang proyek kebanggaan nya ini. bahkan sebenarnya saking lama nya proyek itu rampung serta berbagai keluh kesah nya di setiap tahun, kami junior-juniornya jadi merasa jenuh ha-ha-ha. 😀

Sekarang, cita-cita nya selama ini tercapai sudah. Selamat Pak Ismun, mungkin anda tidak mengenal saya, saya juga tidak mengenal anda secara pribadi. Akan tetapi sebagai putra asli daerah, saya ikut merasa bangga seseorang di antara kita menciptakan sesuatu yang kelak bisa berguna banyak untuk khalayak. Mudah-mudah an khusus nya untuk Kota Besar kita yang terpencil di bagian paling barat Kalimantan sana.

sekali lagi SELAMAT!!! 🙂


Tanggapan

  1. ya..ya ya.. Pak Ismun, aq juga masi ingat jelas bagaimana tahun2 pertama di jogja dan mengikuti makrab entah b’dayong ato IKPMKK selalu menghadirkan beliau ini sebagai penyemangat mahasiswa baru dari Ketapang…

    Btw, sampai skr masi penasaraan dengan bentuk kincir ismun ini..bang redo punya fotony dak ?
    😀

    Rgrds,
    -Ad0n-

    wah ketemu Adon lagi disini 😀
    ndak ada don, tapi kalau di Surat Kabar Kedaulatan Rakyat nya pernah di pasang, sayang lembaran koran nya udah raib entah kemana.

  2. Pak Ismun emang asli Ketapang ? Ketapangnya mana ? Sy dulu sempat di Ketapang hampir 4 tahun , waktu masih sepi . Gmn msh ada ale-ale nya ?

    pak Ismun orang asli ketapang

    tepatnya orang dari dusun tanjungpura 🙂

    ale-ale nya konon udah susah dicari bang hahaha

  3. Terimakasih dukungan Anda. Cuma mohon maaf baru balas sekarang. Tapi siang malam mikirnya Kincir terus, bagaimana supaya bisa jadi Program Listrik Masuk Desa Nasional. Kita sama2 bangun Indonesia dari Desa, karena listriknya gratis, pakai tenaga Arus Sungai, Arus Laut dan Angin. Dapat juga Arus Air Laut/Sungai di bawah, yang timbul diputar angin. Kalau diatas pelampung, nantinya sambil nyala listriknya juga goyang ngebor. Teman saya bilang namanya nanti: Kincir Ismun Goyang Inul. Mohon maaf ya mBak Inul. Yang ngasi nama bukan saya. Mari kita bergabung bersama. Saya sendiri tak mampu. maklum sudah tua. umur hampir 70 tahun, pensiun Dosen PNS. Saya terima dengan senang hati. Ok?


    Wah ini sebuah kehormatan bagi blog saya, di kunjungi oleh sesepuh yang selama ini dianggap sebagai salah seorang putra daerah yang sukses di rantau.

    apa kabar pak? begitu juga kincirnya? kenapa sepertinya tidak ada kelanjutan ya? terutama di daerah kita? apa saya yang ketinggalan berita ini?

    Usia memang terkadang berpengaruh terhadap kinerja dan semangat ya, tapi jangan menyerah meski begitu pak! banyak daerah-daerah terpencil di tempat kita, termasuk desa tanah kelahiran bapak desa Tanjung Pura yang butuh orang-orang yang berkemampuan seperti bapak dan terlebih lagi, bapak peduli!

    tidak seperti saya, yang cuma punya kepedulian :p

  4. Terimakasih. Kincir Ismun sudah dipasang terapung di Sungai Kapuas, awal 2008, Kab.Sekadau, dana Pemda Sekadau. sukes,pertama di dunia. Saat ini dipindah ke Desa Nanga Taman, sungai Sekadau, air deras. per unit ukuran kecil dapat 5.000 Watt. Desa mana yang minta diterangi dengan listrik gratis, green energy, bolah hubungi saya. kita garap bersama. Ok? demi Bangsa dan Negara. tidak ada lagi istilah krisis energi dan pemanasan globalkan. teknologi pedesaan. pontonnya boleh dari kayu yang hanyut atau repak.

    Terima kasih juga pak, tawaran yang sangat menarik sungguh, karena saya, percaya tidak percaya memiliki semangat yang sama dengan yang seperti bapak tulis di kehidupan bapak, peduli pada kampung halaman, daerah-daerah tertinggal, dan juga energi terbarukan yang entah mengapa pemerintah kita (baik pusat mau pun daerah) masih tidak memberi respon positif yang signifikan.

    Semoga, saya mampu untuk mewujudkan apa yang bapak sebut sebagai “demi bangsa dan negara” itu. di suatu hari nanti, tidak hanya melulu melalui tulisan, tapi juga dalam wujud langkah nyata.

  5. selamat siang pak ismun, saya kahana mst mikrohidro, mohon informasi detil mengenai kincir yang njenengan buat, sebagai referensi thesis saya, trim’s

    wah, ini bukan blog nya pak Ismun mas
    tapi semoga pak Ismun melihat komentar anda di sini.

  6. Ini komentar saya ya. Kalau mau lihat kincir saya di saluran irigasi, selokan Mataram Yogya, Tenaga Angin di Pantai Siung Gunung Kidul, Terapung di Sungai Kapuas (PLTA Terapung Paertama di Dunia) buka saja: kincirismu.blogspot.com. Karena mudah ditiru, buatan bengkel pinggir jalan, maka saya Patenkan.

    Kalau mau bergabung, mari kita produksi bersama. Carikan investor. Hitung bersama, untung dibagi. Setuju?

    Temuan saya yang lain dapat dibuka di: energiasri.blogspot.com.

    Email saya: kincirismun@yahoo.com.

    Terimakasih perhatiannya.

    Wassalam

  7. Salam Bahagia…

    mas ini saya dari jurusan Teknik Fisika UGM, mas saya tertarik dengan kincir air punyanya mas…
    bisa kami wawancara???

    tolong di email ya…

  8. Salam hangat….
    maaf saya mau bertanya, redo angkatan berapa di jogja ya?
    saya termasuk pendiri IKPMKK di Jogja bersama Bg. Parhan dkk yang secara tdk sengaja masuk ke blog redo , n terimakasih untuk redo yg memiliki perhatian n kepedulian khusus thdp rekan2 kita.

    Salam hangat juga bang 🙂

    Wah, ternyata saya sudah di lupakan hiks hiks

    hahaha :p

    Saya angkatan 2000, bareng dengan Joni Kauman, Ikin, Jordan Kapumay.

    kalo-kalo saya lupa dan belum sempat mengucapkannya, saya hendak mengucapkan terima kasih kepada anda, isteri anda yang sekarang (kalo ga salah sih ;p ) Bang Mis, Fiqih Fahrizal, Bg Roni, dan juga Bang Arif.

    berkat anda-anda semua saya mengenal Jogja dan setelah bertahun-tahun lama nya.

    masih terjebak di sini juga hahahaha 😀

  9. salam hangat p.ismun saya tertarik engan kincirair p.ismun sebab aya ingin membantu masarakat di dudusun2 yang belum mendapat fasilitas listrik, bagaimana kalau sy ingin mendapatkan alatnya atau kita kerja sama.dan aya minta no kontak personnya pak. trims selamat an ukses

  10. assalamu’alaikum
    pak sy guru di sebuah smk di malang jatim, ingin mencoba membuat sebuah pembangkit energi listrik tenaga air dg memanfaatkan saluran air belakang rumahyg setiap hari mengalir terus dengan debit yg lumayan. mungkin bpk bisa bantu sy memberikan tip2 n gambar / foto kincir dan generatornya?
    trims banyak pak atas bantuannya.
    wassalamu’alaikum

    Sebenarnya untuk informasi lebih luas, Pak Ismun sendiri sudah memberikan alamat blog pribadinya di beberapa komentar sebelumnya, silahkan dicari dan dibaca 🙂

    Ataupun kalau tidak, berharap saja Pak Ismun masih menyempatkan diri untuk bertandang ke blog ini 🙂

  11. Saya kebetulan buka ini blogs. Rupanya masih banyak yg pingin liat kincir tsb. Sila buka: kincirismun.blogspot.com atau energiasri.blogspot.com. Ada gambarnya. Email saya: kincirismun@yahoo.com,

  12. Saya suka bertandang. Terimakasih responnya. Demi Bangsa dan Negara, mari kita pasarkan, buat bersama, atau boleh juga diteliti, disempurnakan. Asal dengan saya, karena sudah Di Patenkan. HP. saya 081 2271 6948. Yang di Yogya boleh kerumah saya: Perumahan Sidoarum Blok 2, Jl Cerme B-9, Godean Sleman.

  13. selamat ya pak ismun moga proyeknya bisa dikembangkan di daerah terpencil sekalipun.
    saya adalah putra asli dari belitang hulu sekarang saya bekerja di semarang sebagai investor real estate.

  14. Kasian deh KAMU, Nenek Buyut Buyut Buyut Saya (semenjak sebelum zaman Bundo Kanduang di Pagaruyuang) sudah menggunakan ini untuk menumbuk padi dan hal lain seperti untuk menaikkan air dari sungai untuk mengairi sawah. Saya hormati keberhasilannya,cuma sayangnya ini bukanlah hal yang baru, lihat juga GOOGLE.com agar INSINYUR ISMUN bisa belajar dari ORANG KAMPUNG di SUMATRA BARAT sana.
    Buka juga http://darwin1997.wordpress.com

  15. Sory, bukan google, tapi YouTube

  16. Hmm… perbincangan yang menarik. Catatan saya sih simple: temuan yang didapat hari ini toh berasal dari pengembangan kemarin oleh usaha sendiri atau orang lain. Dan, begitu seterusnya… Its make us wise. Nenek moyang kita pun juga dari mengembangkan temuan-temua sebelumnya…

    kalo suatu inovasi disebut bukan barang BARU, saya khawatir daya cipta kita mandek. Apa ya kita bakal mampu mengejar bahwa yang kita bicarakan dan perbuat orisinal 100% dari kita… Hmm, kayaknya nggak deh… lets appreciate the effort n spirit! regards

    Saya setuju, saya perah bertemu dengan pak Ismun ini, dans etiap kali bertemu yang ia bicarakan selalu saja ttg kincir ini, sampai saya bosan sendiri Ha Ha
    Jadi saya yakin ini bukan hasil kerja instant yang bisa didapatkan dari sekedar mencontek.

    regards juga 🙂

  17. ”Kalau kincir angin sudah lazim, tetapi untuk kincir air di dunia mana pun belum ada, ”
    Apa betul ? 250 tahun sebelum Masehi orang Roma sudah berkincir ria dan berlanjut terus sampat abad 20 dengan berbagai macam derivatifnya. Inovasi sih oke oke saja, tapi kalau satatement – TETAPI UNTUK KINCIR AIR DIDUNIA MANAPUN BELUM ADA, kok aneh kayaknya.

  18. Mohon maaf, saya komentar lagi ya di blog Anda. Terutama untuk generasi muda Bangsa, karena umur saya hampir 70 tahun. Alhamdulillah, semangat: “Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit!” dari Bung Karno itu tetap membara di hati.

    Masalah temuan, ada syarat untuk memperoleh Hak Paten dari Dirjen HAKI, Jl. Daan Mogot km 24 Tangerang. Yaitu: Diumumkan selama hampir 2 tahun ke seluruh dunia sejak di daftarkan. Kalau tidak ada protes, barulah diadakan pemeriksaan Substantif, perbaikan dll. Karena itu keluarnya Hak Paten paling cepat 3 – 4 tahun. Kalau Paten Sederhana lebih cepat.

    Jadi bukan saya mengada-ada: “Pertama di Dunia”.

    Bedanya dari yg lain: Lembaran sudu atau kipasnya dpt bergerak, sehingga dapat dicelupkan semuanya ke dalam air, baik poros datar atau pun poros tegak, sebagai PLTA Terapung, atau tetap. Dgn poros tegak dapat untuk angin. Atau ampibi, yg timbul ditiup angin, yang tenggelam diputar arus sungai, arus laut, gelombang. Angin dan arus air berubah arah setiap saat tidak ada masalah. poros kincir/generator listrik akan berputar dengan arah yang tetap.Jadi itulah bedanya dengan milik nenek moyang zaman dahulu.

    Tidak perlu meminta maaf pak 🙂

    Semoga penjelasan bapak secara langsung ini dapat memuaskan pihak yang meragukan hasil penemuan bapak 🙂

    Bagaimana kah perkembangannya saat ini? di Tanjung Pura?

  19. […] Kincir Air Ismun January 200818 comments 4 […]

  20. saya salah satu murid dari pak ismun di up45 yk. saya tahu pasti bagaimana kerja keras pak ismun dalam usaha pembuatan dan uji coba kincir air tersebut. padahal sudah kelihatan hasilnya, tapi dalam perjalanannya ternyata banyak rintangan untuk dijadikan energi alternatif secara menyeluruh pada suatu daerah.
    semoga suatu saat penemuan bapak bisa dikembangkan dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

    Amien 🙂


Tinggalkan Balasan ke SUGIANTO Batalkan balasan

Kategori