Oleh: Redo Rizaldi | Juni 28, 2010

Korelasi Jembatan Pawan V & Pilkada di Ketapang


Sudah lama sebenarnya saya ingin menulis mengenai masalah ini, tapi tertunda oleh berbagai hal yang tidak penting yang terjadi dalam hidup saya setahun terakhir ini.

Upaya seorang teman untuk mendekati saya dalam pilkada ini justru kembali membangkitkan pemikiran ini.

sekedar mengingatkan, paling tidak untuk diri sendiri.

Saya ingat, ketika saya baru pulang ke kampung halaman, saya diajak oleh teman masa kecil saya keliling kota. Banyak sudah yang berubah, terutama arah pembangunan kota.

Daerah timur kota, di sekitar kawasan pulau kecil ternyata telah dibangun berbagai infrastruktur yang seingat saya jauh berbeda dengan peta tata kota yang pernah saya lihat di Kantor Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata beberapa tahun yang lalu, walaupun sebenarnya saya tidak terlalu terkejut mengingat sewaktu saya melihat peta itu pun kondisi pembangunan sudah mulai melenceng.

Di daerah pulau kecil telah dibangun sekolah Politeknik yang menurut saya bagus, sebuah rumah adat melayu yang saya tidak tahu kenapa dibangun di situ, dan yang paling menarik yang ditunjukkan oleh teman saya, sebuah jembatan yang tidak atau belum jadi.

Jembatan itu direncanakan untuk menghubungkan daerah kota dengan kecamatan-kecamatan di seberang sungai sana guna mempermudah dan mempercepat jarak tempuh.

Jembatan itu sekarang menghabiskan dana sebesar 80 Milyar Rupiah. Ketika terhenti sementara pada waktu itu, saya sempat membuat sebuah ilustrasi nakal mengenainya, tidak lucu, saya lebih suka menyebutnya satir.

Pawan V Bridge Spoof

Another Pawan V Bridge Spoof

Saya berpikir bodoh waktu itu, apa untungnya menghentikan sementara sebuah proyek di tengah-tengah jalan. Dengan alasan kehabisan dana, seperti apa perencanaan yang dibuat sebenarnya? apakah sama seperti di lingkungan kontraktor yang saya kenal, dana itu habis untuk dipakai keperluan pribadi terlebih dahulu?

Tidak ada yang bisa atau mau menjawab yang sebenarnya, seperti banyak masalah di kota itu, menguap dengan sendiri, menghilang.

Apalagi dengan tibanya masa pilkada, sungguh naif untuk dianggap kebetulan atau menafikan korelasinya, sekarang pembangunan proyek jembatan ini kembali dimulai dan direncanakan selesai pada tahun ini.

Ini gambar terakhir yang saya lihat
Pawan V Bridge  Spoof

Pengambilan angle gambar yang bagus, timing-nya juga tepat.

Masyarakat kita akan mudah melupakan, dan akan memilih anak bapak yang berdiri di tengah-tengah itu pada pilkada putaran kedua nanti, percayalah.

Bapak itu terlihat sudah sangat tua, semoga dipanjangkan umurnya.

Semoga jembatan itu juga efektif dan efisien kelaknya untuk pembangunan tidak hanya kota, tapi merata di seluruh hamparan tanah kayong.

Tulisan ini tidak bermaksud bijak atau kritis, maaf kepada teman-teman yang berseberangan pemikiran dengan saya di pilkada ini, anda boleh menyebutnya sebagai kampanye gelap, saya tidak terlalu peduli…

Hanya ingin mengeluarkan isi hati saya yang picik ini.


Tinggalkan komentar

Kategori